1 Baju Meukeusah
Baju meukeusah adalah baju yang terbuat dari tenunan kain sutra yang
biasanya memiliki warna dasar hitam. Warna hitam dalam kepercayaan adat
Aceh disebut sebagai perlambang kebesaran. Oleh karena itulah tak jarang
baju Meukeusah ini dianggap sebagai baju kebesaran adat Aceh.
Pada baju meukeusah kita dapat menemukan sulaman benang emas yang mirip
seperti kerah baju China. Kerah dengan bentuk tersebut diperkirakan
karena adanya asimilasi budaya aceh dengan budaya China yang dibawa oleh
para pelaut dan pedagang China di masa silam.
2 Celana Sileuweu
Sama seperti baju, celana panjang yang dikenakan pada pakaian adat Aceh
untuk laki-laki juga berwarna hitam. Akan tetapi, celana atau dalam
Bahasa Aceh disebt Sileuweu ini dibuat dari bahan kain katun. Beberapa
sumber menyebut nama celana ini adalah Celana Cekak Musang. Celana khas
dari adat Melayu.
Sebagai penambah kewibawaan, celana cekak musang dilengkapi dengan
penggunaan sarung dari kain songket berbahan sutra. Kain sarung yang
bernama Ija Lamgugap, Ija krong, atau ija sangket tersebut diikatkan ke
pinggang dengan panjang sebatas lutut atau 10 cm di atas lutut.
3 Tutup Kepala
Pengaruh budaya Islam dalam adat Aceh juga terasa dengan adanya kopiah
sebagai penutup kepala pelengkap pakaian adat Aceh. Kopiah ini bernama
Meukeutop. Meukotop adalah kopiah lonjong ke atas yang dilengkapi dengan
lilitan Tangkulok, sebuah lilitan dari tenunan sutra berhias bintang
persegi 8 dari bahan emas atau kuningan. Anda bisa melihat bagaimana
bentuk Meukotop pada gambar di bawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar